Reaksi Inti adalah proses perubahan yang terjadi dalam inti atom akibat tumbukan dengan partikel lain atau berlangsung dengan sendirinya.
Reaksi inti ditemukan oleh Rutherford pada tahun 1919.
Persamaan Reaksi Inti:
Q : kalor (joule)
X : Inti sasaran
Y : Inti baru
a : Partikel penembak
b : Partikel yang dihasilkan bersama inti baru
Hukum kekekalan nomor atom, yaitu: jumlah nomor atom sebelum dan setelah tumbukan adalah sama. maka R + S = T + U
4.
Hukum kekekalan nomor massa, yaitu: jumlah momentum sebelum dan setelah tumbukan adalah sama. maka M + N = O + P
Bagamana cara menghitung energi yang dilepas/diperlukan dalam reaksi inti? Rumus-rumus untuk menghitung energi yang dilepas/diperlukan dalam reaksi inti:
Bagaimana Proses terjadinya Reaksi Fusi? Reaksi Fusi adalah reaksi penggabungan dua inti atom yang ringan menjadi inti atom yang lebih berat dan partikel elementer, disertai pelepasan energi yang sangat besar.
Contoh:
Mengapa Reaksi Fusi disebut Reaksi Termonuklir? untuk menggabungkan inti-inti ringan dibutuhkan suhu yang sangat tinggi, yaitu sekitar 1.108OC, sehingga reaksi fusi disebut Reaksi Termonuklir.
Contoh:
Reaksi Fusi menghasilkan energi yang amat dahsyat. Apakah Reaksi Termonuklir dapat dikendalikan dalam reaktor? Untuk mengendalikan reaksi termonuklir dalam reaktor dibutuhkan syarat khusus , yaitu: 1. Suhu harus sangat tinggi yaitu sekitar 1.108OC; 2. Pada suhu tersebut semua atom harus terionisasi habis membentuk plasma; 3. Membutuhkan dana dan pengetahuan yang sangat tinggi.
Dimana Reaksi Fusi dapat kita temukan?
Aplikasi Reaksi Fusi: 1. Reaksi Fusi Nuklir pada Bintang (Matahari)
Persamaan Reaksi, ada 3 tahap, yaitu:
Reaksi pertama dan kedua terjadi dua kali untuk menghasilkan , kedua positron saling menghilangkan dengan sebuah elektron dan menghasilkan radiasi elektromagnet dengan energi sebesar 1,02 MeV, sehingga secara singkat reaksi di atas dapat ditulis:
Reaksi Fisi adalah reaksi pembelahan inti atom berat menjadi beberapa inti atom ringan dan partikel elementer, disertai pelepasan energi yang besar.
Contoh:
Contoh: Dalam reaksi Fisi inti litium ditembak dengan proton sehingga terbelah menjadi dua inti ringan helium.
Bila massa atom masing-masing nukleda adalah: = 1.007825 u,
= 7,016003 u,
= 4,002602 u,
Hitung energi yang dibebaskan dalam reaksi tersebut?
Jawab:
+ + + Q Q = ((1.007825 + 7,016003 + 4,002602)) 931 MeV = 17,3 MeV Jadi untuk tiap atom yang membelah dibebaskan energi sebesar 17,3 MeV.
Siapakah yang mencetuskan Reaksi Fisi pada atom?
Tokoh Reaksi Fisi:
Reaksi Berantai
Mengapa terjadi Reaksi Fisi Berantai?
Reaksi Fisi Berantai adalah sederetan pembelahan inti dimana neutron-neutron yang dihasilkan dalam tiap pembelahan inti menyebabkan terjadinya pembelahan itni-inti yang lain.
Reaksi Fisi Berantai ada 2 macam, yaitu: 1. Reaksi Fisi Berantai Terkendali, sebagai dasar untuk membuat PLTN. 2. Reaksi Fisi Berantai Tak terkendali, sebagai dasar untuk membuat bom atom.
Animasi Reaksi Fisi Berantai
Animasi Reaksi Fisi Berantai Tak Terkendali
Bagaimana cara menghasilkan Reaksi Fisi Berantai:
Untuk menghasilkan Reaksi Fisi Berantai tidaklah mudah, karena dibutukhan syarat-syarat tertentu. Adapun syarat-syarat itu adalah: 1. Penguasaan Teknologi canggih yang mantap. 2. Uranium yang dipakai adalah 235U di alam hanya terkandung 0,718% 3. Neutron yang dipakai untuk menembak harus mempunyai energi yang cukup (energi termal).
Cara mendapatkan Reaksi Fisi Berantai adalah: 1. Memperbesar konsentrasi 235U, menghasilkan Reaksi Fisi Berantai Tak Terkendali. 2. Memperlambat gerak neutron agar neutron berada dalam energi termal, menghasilkan Reaksi Fisi Berantai Terkendali.
Reaktor Atom
Bagaiman cara mengendalikan Reaksi Fisi Berantai?
Reaktor atom adalah alat untuk mengendalikan Reaksi Fisi Berantai
orang yang terkena kanker kulit akibat radiasi atom
Bagaimana dampak Tenaga Atom? Dampak Tenaga Atom sangat dahsyat.
Apabila energi atom yang sangat besar ini disalahgunakan misalnya dipakai senjata dalam perang, maka akan menimbulkan dampak yang sangat dahsyat, yaitu: membunuh orang banyak, merusak lingkungan, radiasinya menimbulkan cacat pada makhluk hidup dan merusak generasi penerus.